GPS
Global Positioning Sistem
Pada tahun 1963 angkatan udara
amerika dan the aerospace corporation
memiliki proyek yang diberi sandi 621B. tujuanya adalah mempelajari pemanfaatan
satelit untuk kepentingan militer amerika serikat.
Dari situlah muncul ide tentang
system pemandu arah global atau global
positioning system (GPS). Ivan
Greating dan Brad Parkinson yang memimpin proyek itu yang kini dikenang sebagai
penemu GPS.
Pada 22 februari 1978, satelit
satelit-satelit yang akan digunakan untuk GPS mulai diluncurkan. Namun GPS baru
bisa beroperasi penuh pada 1994. akibat insiden tertembaknya pesawat penumpang korea oleh jet
tempur rusia, pemerintah amerika kemudian mengizinkan pemakaian teknologi GPS
untuk semua kalangan. Selanjutnya GPS mendunia.
GPS memiliki total 24 satelit (plus lima satelit cadangan)
yang mengorbit bumi pada jarak 20.200 km. satelit-satelit tersebut mengelilingi
bumi sebanyak dua kali dalam satu hari, sambil terus memancarkan gelombang
radio.
Konfigurasi satelit diorbitnya telah
diatur sedemikian rupa sehingga semua tempat di permukaan bumi dapat menerima
sinyal satelit dari 4 sampai 10 satelit. Untuk mencocokan waktu setiap satelit
dilengkapi dengan 4 jam atom yang dapat mengukur waktu dengan ketelitian seper
semiliar detik. Hasilnya GPS sanggup menentukan lokasi manapun di permukaan
bumi dengan kesalahan kurang dari satu meter.
Untuk menggunakan GPS kita harus
menggunakan alat penerima GPS (GPS receiver).
Alat itu akan menunjukkan lokasi pemegangnya dengan koordinat-koordonat, Perhatikan
bahwa setiap peta dilengkapi dengan garis melintang dan membujur. Berdasarkan
garis melintang dan membujur itulah kuta menentukan letak suatu tempat.
Koordinat dalam GPS disebut way point. Tentusaja waypoint pada GPS lebih teliti
dan lebih akurat disbanding koordinat peta.
Metode
Trilaterasi
Bagaimana cara alat penerima GPS
tahu koordonat penggunanya? Metode yang digunakan sebenarnya sangat sederhana.
Jika kita menggunakan GPS di tangan kita mengetahui jarak antara lokasi kita
dan minimal dengan ketiga satelit GPS , serta mengetahui tentang posisi satelit
satelit tersebut, lokasi kita dengan cepat dapat dihitung. Agar lebih jelas
simak kisah berikut.
Gedek ingin datang kepesta ulang
tahun GB di gedung I, sayang gedek tidak tahu dimana letak gedung I. ia hanya
mempunyai informasi bahwa gedung I terletak pada 10 km dari terminal X, 15 km
dari SMA Y, dan 20 km dari mall Z.gedek tak kurang akal. Ia menggambar tiga
lingkaran yang berpusat di terminal X, SMAY, dan Mall Z, masing –masing dengan
radius 10km,15km,dan 20km. dititik perpotongan ketiga lingkaran itulah terletak
gedung I.
Cara yang dipakai gedeg itulah yang
disebut metode trilaterasi. Prinsip yang sama digunakan dalam GPS. Bedanya
penerima GPS tidak akan menggambar lingkaran itu, tetapi hanya menghitung angka
dengan sederet persamaan matematika.
Bagaimana penerimaGPS dapat
mengetahui posisi serta jaraknya? Posisisatelit mudah diketahui Karena akan
memberitahukan koordinatnya lewat sinyal khusus. Alat penerima dapat dengan
mudah mengetahui dari satelit satelit mana sinyal itu berasal, kemudian
mencocokanya dengan tabel posisi satelit yang yang selalu di update dari waktu
kewaktu.
Jarak satelit dan alat penerima
dihitung dengan cara cerdik. Pada waktu-waktu tertentu, satelit GPS memancarkan
suatu kode digital. Disaat bersamaan, alat penerima menjalankan kode yang sama.
Karena harus merambat cukup jauh kode disatelit akan tertunda dibandingkan kode
yang dijalankan alat penerima.
Waktu tunda itu dianggap sebagai
waktu perjalanan sinyal. Masih ingatkan bahwa jarak adalah waktu kali
kecepatan? Dengan mengalikan waktu perjalanan sinyal dan cepat rambat sinyal
(sama dengan kecepatan cahaya), penerima GPS dapat mengetahui jaraknya dengan
satelit.
Setelah mengetahui jarak antara alat
penerima dengan satelit-satelit,computer dalam alat penerima akan menghitung
untuk menentukan posisi dalan 2 dimensi (garis lintang dan garis bujur),
penerima GPS minimal harus mendeteksi sinyal dari 3 satelit. Koordinat tiga
dimensi yang mencakup ketinggian lokasi pun dapat dicari jika alat penerima
mendapat sinyal setidaknya 4 satelit.
Selama bencana Lumpur di porong para
ahli geologi memasang alat GPS berketeletian tinggi untuk menentukan koordinat
tiga dimensi lokasi-lokasi disekitar semburan. Dari situlah diketahui bahwa
dalam satu bulan, permukaan tanah porong turun 88 cm.
Metode terilasi sederhana cukup
untuk membuat GPS bekerja, tetapi belum cukup untuk menghasilkan data yang
akurat. Perbedaan lapisan ionosfir yang dilewati sinyal membuat pengukuran
jarak sering kali meleset. Para insinyur GPS
kemudian menemukan metode differential
GPS atau DGPS. Dalam DGPS penerima kedua yang koordinatnya diketahui secara
tepat (disebut base station)
digunakan untuk mengoreksi pengukuran jarak. Dengan metode ini lokasi dapat
diketahui dengan kesalahan beberapa sentimeter saja.
Pengukuran waktu sangat penting
dalam GPS. Bayangkan saja, sinyal dari satelit merambat dengan kecepatan
300.000 km per detik. Artinya, ketidak tepatan pengukuran waktu sebesar 2 ns (2
per semiliyar detik) akan menyebapkan koordinat lokasi bergeser sejauh 500 m. tidak
mengherankan bahwa satelit-satelit GPS dibekali dengan jam atom caesium dan rubidium yang super akurat.
Gaya tarik bumi dan bulan bias membuat GPS
melenceng dari orbitnya. Karena itu dipantau terus menerus dari bumi melalui lima setasiun pengendali
yang ada di Colorado,
hawai, kwajelin, diego Garcia, dan ascention island. Koordinat stasion
pengendali tersebut telah diketahui secara cepat sehingga stasiun tersebut
berfungsi sebagai base station.
GIS
Selain digunakan untuk digunakan
untuk pengukuran geologi, masih banyak kegunaan yang lain. Pihak militer
menggunakan untuk memantau pasukan dan persenjataan, petani memanfaatkanya
untuk memetakan ladang yang siap panen, perusahaan pertambangan mengaplikasikan
untuk memetakan areal yang berpotensi dieksplorasi.
Pilot dan nakoda kini mengemudikan
pesawat dan kapal laut dengan bantuan GPS. Koordinat pesawat dan kapal laut
dapat ditentukan dengan akurat sehungga kemungkinan tabrakan makin kecil. Kalaupun
terjadi kecelakaan koordinat lokasi dapat dengan cepat diketahui.
Kemampuan GPS akan semakin luarbiasa
bila digabungkan dengan system informasi geografis (geography information systems) GIS. GIS adalah data base
benda-benda di permukaan bumi. Jika GPS mamberitahu posisi atau lokasi, GIS
mamberitahu benda apakah berada dilokasi tersebut. Dimasa depan kita akan tahu
bahwa di titik koordinat xyz, terdapat sebuah pohon jati yang berumut 100
tahun.
Sekarang GPS telah umum dipakai oleh
siapa saja. GPS reciefer dapat kita
beli di pusat pusat elektronik, harga yang paling murah sekitar 1,5 juta ada juga ponsel atau PDA
(personal digital assistant) yang sudah dilengkapi dengan chips GPS dengan
harga 6 jutarupiah.
Kini penerima GPS sudah dilengkapi
dengan peta. Kita dapat membawanya baik didalam maupun di luar kota. GPS akan menunjukkan posisi kita pada
peta, mengukur berapa jauh dan lama kita berjalan, berapa kecepatan kita dan
kapan kita sampai tujuan. Penerima GPS terbaru yang “cerdas” bahkan dapat
menyarankan rute alternative dan waktu tempuh yang diperlukan.
GPS akan menjadi perlengkapan dash board mobil-mobil keluaran
terbaru, bahkan akan ada robot yang mengemudikan mobil kita dengan menggunakan
system GPS.
Bagi yang gemar berpetualang juga bias merasakan manfaat GPS. Ada penerima GPS yang
khusus untuk para petualang pecinta alam. Selain menunjukkan arah dimedan yang
sulit dan belum dikenal, alat ini juga bias menandai lokasi-lokasi istimewa.
Contohnya lokasi sumber air atau lokasi sunset terlihat paling indah.
Para
pemancing juga telah menggunakan GPS. Mereka mencatat koordinat tempat dimana
terdapat banyak ikan agar dapat dikunjungi lagi lain waktu. Betapa repotnya
jika hal tersebut dilakukan tanpa bantuan GPS.
Nantinya GPS akan dapat kita beli
dengan harga relative murah. Bahkan bukan tidak munkin GPS nantinya terdapat
dalam jam tangan yang kita pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar