Minggu, 02 Agustus 2020

DRAMA KARYA SENI BERUPA DIALOG YANG DIPENTASKAN

DRAMA

KARYA SENI BERUPA DIALOG YANG DIPENTASKAN

žJenis DRAMA
žBerdasarkan bentuk Sastra (puisi dan prosa)
žBerdasarkan sajian isi (tragedi, komedi, tragikomedi)
žBerdasarkan kuantitas cakapan (pantomim, minikata, dialog monolog)
žBerdasarkan pengaruh unsur seni (opera, sendratari, tablo)
žDrama absurd (melanggar alur, penokohan, tema)
žDrama borjuis (bertema kehidupan bangsawan –abad ke-18)
žDrama domestik (kehidupan rakyat biasa)
žDrama liturgis (pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja)
žDrama rakyat

žUNSUR DRAMA
žTEMA
žLATAR/setting
žAlur/plot
žTokoh
žPenokohan
žDialog
žBloking (perpindahan dari satu tempat ke tempat lain)
žAkting
žTata pentas
žProlog
žEpilog
žAmanat
žStruktur teks drama
žOrientasi
žKomplikasi
žResolusi

ž3 elemen dalam drama
žTokoh
žWawancang (dialog)
žKramagung (petunjuk perilaku)
žAspek kebahasaan
žUrutan waktu (sebelum, sekarang, kemudian)
žKata kerja
žKata sifat (rapi, bersih, gagah)
žTeknik pementasan drama
žMemahami naskah dan karakter tokoh
žMemerankan tokoh dengan memperhatikan aspek:
1.Lafal (pengucapan kata)
2.Intonasi (naik turunnya kalimat)
3.Nada (tekanan dalam kalimat/kata yang ingin diperjelas mendapat tekanan)
4.Mimik
5.Gestur
žmonolog
žMonolog berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari mono artinya satu dan legein artinya berbicara
žPercakapan yang hanya dilakukan satu orang
žPercakapan tersebut juga disebut dengan komunikasi yang dilakukan oleh satu orang, atau singkatnya berbicara sendiri.
žKARAKTERISTIK MONOLOG
žPembangunan narasi dan pesan deskriptif pada tema familiar
žDilakukan oleh satu orang
žTeks dapat menggambarkan sebuah acara ditandai dengan kehadiran orang untuk mengekspresikan kesan mereka

žJenis-jenis monolog
žMonolog narasi biografi (jenis monolog dimana aktor mengingat kembali cerita-cerita dan peristiwa aktual dalam hidupnya)
žMonolog Fictional Cracter-Driven (mengekspresikan tema ataupun isu dengan menunjukkan gaya hidup yang bersifat imajinasi)
žMonolog Topical (monolog ini sangat bergantung pada peristiwa sehari-hari, misalnya yang terlihat melalui mata monologist tersebut)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar