Pembuatan Air Bebas Mineral
•DemineralisasI atau deionisasi adalah proses pembuatan air bebas mineral dengan menggunakan resin penukar ion.
•Bila air
yang mengandung garam dialirkan lewat penukar cation (bentuk H+), maka air yang keluar bersifat asam, karena semua cation garam diganti dengan H+. Apabila air
yang bersifat asam ini dilewatkan
resin penukar
anion (bentuk OH-) maka
anion asam ditukar dengan
(OH-) membentuk air,
sehingga air
yang keluar telah bebas dari cation dan
anion.
•Prinsip inilah yang
dipakai dalam pembuatan air bebas
mineral. Reaksinya sebagai berikut:
R-H
+ NaCl ---à
RSO3Na + HCl (Cation)
R-OH
+ HCl ---à
RNH3Cl
+ H2O (Anion)
MIX
BED
• Unit mixed bed merupakan suatu unit
berisi campuran resin kation dan
resin anion yang berfungsi untuk mengadakan pertukaran
ion-ion positif dan negatif yang
terkandung didalam air
yang masuk melalui unit
ini, sehingga air yang keluar akan bebas dari mineral ion positif dan negatif, kecuali ion hidrogen dan ion hidroksil.
•Mixed bed berfungsi mengolah air menjadi air demineral.
•Mixed bed dioperasikan untuk mengolah air
yang mempunyai kandungan Ion / mineralnya rendah.
•MIX
BED
•Dapat menghasilkan air dengan kualitas:
–TDS
(Total Dissolved Solid) <0,05 ppm.
–Konductivity
<0,02 µs/cm
–Silika (SiO2 ) < 0,02 ppm.
–TH (Total Hardness) = 0 ppm.
–Bila air hasil proses demin plant melebihi harga batas atau kapasitas air
telah tercapai, maka
resin perlu diregenerasi.
Pemurnian
dengan Silica Remover
Kombinasi Penggunaan
Resin
•a).
Penggunaan
resin cation kuat dengan anion lemah.
•b).
Penggunaan
resin cation lemah dengan
anion kuat.
•c).
Penggunaan
resin cation kuat dengan
resin anion kuat.
Pengaruh-pengaruh pada proses
deionisasi:
–Konsentrasi
& komposisi air masuk
–kecepatan
aliran
–suhu
–ukuran
partikel resin
–regenerasi (konsentrasi regenerant dan macam regenerasinya).
Ketidak
Sempurnaan Dalam Penukaran
( Lea
Kage).
•Yang
disebut " leakage' adalah ketidak sempurnaan dalam
penukaran (datang dari resinnya sendiri ). Karena garam dalam air lebih dahulu
dirubah menjadi asam baru kemudian ditukar dengan OH. oleh resin anion, proses
tersebut adalah proses kesetimbangan ( bolak-balik ) yang tergantung dari macam
resin.
•Cation
yang lolos dari resin cation dalam penukarannya dengan H tidak akan ter-adsorpsi pada resin anion sehingga lolos
dalam penukaran. Lolos dalam penukaran
disebut : " Leakage ".
Ketidak
Sempurnaan Dalam Penukaran
( Lea Kage).
•Kemungkinan cation lolos dalam penukaran akan sesuai dengan deret:
"lyotropic Hofmeister".
•Demikian pula
kecenderungan
anion untuk lolos dalam penukaran sbb.
(kebalikan dari kemampuan dalam menukar OH dari R-An)..
Ketidak
Sempurnaan Dalam Penukaran ( Lea Kage).
•Faktor lain
yang menyebabkan
leakage adalah regenerasi:
•Regenerasi yang
tidak sempurna akan meninggalkan cation-cation seperti Na+, dibagian ujung dari bed
resin bila dilihat dari arah regenerasi. Apabila dioperasikan maka sisa-sisa Na+ pada ujung bed akan terusir dengan terbentuknya asam sehingga merupakan
"leakage" .
•Leakage
dapat dikurangi dengan jalan:
–Regenerasi berlebih.
–Arah terbalik regenerasi dan operasi.
–Regenerasi :
bawah ke atas.
–Operasi :
atas ke bawah dan lain sebagainya.
–Pengadukan setelah regenerasi.
Pelapisan
Partikel Resin oleh anorganik
dan lendir
bakteri (Bakterical Slime).
•Penurunan
effesiency penukar Cation dan Anion sering disebabkan karena zat2 anorganik
yang melapisi partikel2 resin. Penyebab
lapisan ini misalnya senyawa2 : calsium, magnesiun, turbidiljy, floc2-,
alumunium, hidroksida, dan berbagai
macam zat yang lolos dari saringan awal.
•Untuk
melepaskan lapisan ini perlu ditinjau apa pembentuk lapisan dan jenis penukar ion yang digunakan. Chlorine (
Cl2) dan senyawa2-nya ( CaOCl2
, NaOCI dan lain2 ) dapat dipakai untuk melepaskan
lapisan zat2 anorganik dan lendir bakteri, tetapi pemakaian zat ini
terbatas pada resin2 yang tahan
terhadap oksidasi dan tidak dapat dipakai untuk
resin anion.( akan merusak resin ).
REGENERASI
•Setelah Demin
plant beroperasi dan mencapai kapasitasnya sesuai
setting counternya, unit akan automatis melakukan-Regenerasi.
Interlock
Regenerasi
•a).
Tangki larutan NaOH harus terisi sampai level tertentu
•b).
Tangki larutan asam HCl harus terisi sampai level tertentu
•c).
Tidak ada proses lainnya selain regenerasi.
Regenerant (Zat Kimia Untuk
Regenerasi).
•Regenerasi
Resin Cation dapat dilakukan dengan asam chlorida (HCl) encer maupun asam sulfat (H2SO4). HCl lebih mahal dan cara "handling" (penanganannya) lebih sukar dari asam sulfat, tetapi hasil regenerastnya lebih baik. Asam Sulfat sebagai regenerant kadang-kadang membentuk endapan CaSO4 pada resin, sehingga apabila regenerasi tidak dalam jumlah dua porsi (double quantity) maka endapan CaSO4 akan menurunkan kemampuan penukaran.
Regenerant (Zat Kimia Untuk
Regenerasi).
Konsentrasi
•Konsentrasi regenerant juga mempengaruhi effisiency. Semakin pekat, semakin besar effisiencynya. Effesiency
optimum (terbaik) dicapai apabila konsentrasi regenerant:
10%. Resin Anion dapat diregenerasi dengan NaOH , NH3 atau Na2CO3.
•Meskipun effesiency regenerasi harus dilakukan dengan basa kuat, tetapi dengan 4 -
5 % larutan NaOH sudah cukup baik.
NETRALISASI
•Netralisasi dilakukan dengan bahan kimia NaOH dan HCl yang
penginjeksiannya dilakukan secara otomatis berdasarkan indikator pH
meter
•Urutan
neutralizing dijalankan secara
manual ketika sump
level mencapai
level yang ditetapkan.
Level bersesuaian dengan
waste regenerant (limbah regenerasi) dari 2 siklus regenerasi demineralizer dan 1 siklus regenerasi
condensate polishing.
•Limbah boleh dibuang ke lingkungan jika pH
6-9
•Yakini kondisi ini sebelum start :
–Sump level diatas batas yang
ditetapkan.
–Regenerasi tidak dalam “in
progress” didalam demineralizer dan condensate polishing plant.
–Distillate water booster pump dalam
keadaan operasi untuk memberikan air perapat
Effluent discharge pump.
Pengoperasian Normal Start-up.
Sistem distart dengan jalan mengoperasikan saklar-saklar di
control panel. Maka semua peralatan bekerja secara otomatis.
Operator dibutuhkan untuk mengamati semua indikator pada
control panel tersebut dan mengawal area
sistem selama operasi otomatis
Start Demineralizer
•Sebelum
start, yakinkan bahwa katup hisap pompa sudah dibuka dan tinggi tekan
(head) pompa air distilat sebesar 15
m.
•Set
semua saklar katup ke posisi “AUTO”
•Set
saklar pompa berikut ke posisi “AUTO” :
–salah satu dari Distillated water booster pump
–salah satu dari Recovery pump
•Pilih saklar
“OPERATION MODE” ke posisi
“DESALT 1 UNIT” atau
“DESAL 2 UNIT”.
•Set saklar “FAST RINSE” ke posisi “AUTO”
•Set
saklar
“CONTROL” ke posisi
“AUTO”
•Set
saklar “REGENE, SELECT” ke posisi “OFF”
•Set
saklar
“OPERATION” ke posisi
“OPERATION”
Selama
Pelayanan
Service
Untuk pertama kali, Unit
ditempatkan pada posisi Fast Rinse. Yakini hal-hal dibawah ini:
•Fast Rinse
•Service
•Recycle
Demineralizer
Water Supplay
Air demin disimpan dalam tangki dan dipasok oleh demineralized
water pump.
Yakinkan bahwa jalur
by-pass tangki ditutup.
Set
saklar “Demineralized
water pump” ke posisi
“AUTO”
Pilih saklar “Demineralized
water supply pump mode”
Regenerasi.
Setelah 1300
m3 air diolah, unit secara otomatis ditempatkan dalam posisi regenerasi. Jika diperlukan regenerasi dapat dilakukan secara manual dengan operasi berikut:
set saklar “Control” ke posisi “Man”
Set saklar “Regene, Select “ke A atau B
Tarik saklar “Regene
Start”
Yakinkan bahwa kondisi-kondisi berikut ini sebelum regenerasi dijalankan. Jika tidak terpenuhi, regenerasi tidak akan
start.
502
liter caustic soda diisikan kedalam
dilution tank.
276
liter acid diisik kedalam
dilution tank.
Urutan regenerasi tidak dalam “in
progress” (berlangsung disistem yang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar