Hati manusia seperti sebuah bejana
yang penuh dengan air; untuk mengisinya dengan cuka, air yang ada didalamnya harus
dikeluarkan sebesar volume cuka yang akan dimasukkan itu. Kalau seluruh bejana
itu akan diisi dengan cuka, seluruh air yang ada didalamnya harus dikeluarkan
lebih dulu. Demikian halnya dengan cinta kepada Tuhan itu tidak mungkin
memasuki hati yang masih penuh dengan cinta pada yang lain. Untuk mencintai
Allah dengan sepenuh hati, cinta kepada yang lain harus dikeluarkan dari hati.
Karena itu seperti yang di urai dalam pembahasan tadi, cinta kepada dunia
dipandang sebagai dosa besar yang harus dijauhi oleh setiap salik yang telah
menginjakkan kakinya dijalan tasawuf. Sikap menolak segala sesuatu yang berbau
keduniaan itulah yang dalam ilmu tasawuf disebut sebagi zuhud.
Salah satu buah
dari zuhud ialah memperluas lingkungan kita. Zuhud membawa kita melintas alam
syahadah dan memasuki alam gaib. Jadi, zuhud bukanlah
meninggalkan dunia, tetapi tidak meletakkan hati padanya. Zuhud bukan
menghindari kenikmatan duniawi, tetapi tidak meletakkan nilai yang tinggi
padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar