Selasa, 09 April 2013

TUJUAN SIKAP ZUHUD



Zuhud mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1.      Ia tidak gembira dengan  adanya sesuatu dan tidak sedih dengan hilangnya sesuatu.
2.      Orang yang memujinya dan orang yang dianggapnya sama saja.
3.      Ia merasa intim dengan Tuhan  dan merasa lezat dalam mentaatinya.  [1]
Zuhud bukan meninggalkan dunia, tetapi tidak meletakkan hati padanya. Zuhud bukan menghindari kenikmatan duniawi, tetapi tidak meletakkan nilai yang tinggi padanya. Dan inilah definisi zuhud dari Rosulullah SAW,
“Bukanlah  zuhud itu mengharamkan yang halal, bukan  menyia-nyiakan harta, tetapi  zuhud dalam dunia itu ialah engkau tidak memandang apa yang ditanganmu itu lebih diandalkan dari apa yang di sisi Allah” (Kanz Al-‘Ummal, Hadis ke 6059).
Dalam Qur’an disebutkan, “Supaya kamu tidak bersedih karena apa yang lepas dari tanganmu dan tidak bangga dengan apa yang diberikan kepadamu” (QS 57:23).
Dari  tafsir ayat itu kita dapat dua karakteristik orang yang zuhud,
Pertama, “zahid tidak menggantungkan kebahagiaan hidupnya pada apa yang yang dimliknya.” Para psikolog eksistensialis bercerita tentang dua pola hidup:pola hidup memiliki dan pla hidup menjadi. Zuhud adalah pola menjadi. Zahid tidak memperoleh kebahagiaan dari pemilikan. Alangkah rentannya hhidup pada berbagai persoalan, bila hati diletakkan pada benda-benda yang memiliki.
Kedua, “kebahagiaan seorang zahid tidak lagi terletak pada hal-hal yang material tetapi pada tataran spiritual.”


[1] Barmawie Umarie, hal 63. Materia Akhlak.Yogyakarta : Rhamadhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar