Senin, 24 Desember 2012

EKONOMI PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN 
Pembangunan sebagai jargon 
Pembangunan muncul setelah PD II melalui Marshall Plan 
Marshall Plan mendorong lahirnya Ekonomi Pembangunan 
Tiga pilar utama munculnya teori pembangunan: pertumbuhan ekonomi, bantuan luar negeri, dan perencanaan (Preston, 1985) 

Persoalan mengiringi pembangunan: pengangguran, kemiskinan, ketimpangan pendapatan Krisis dalam pembangunan muncul akibat persoalan di atas: mempertanyakan kembali teori pembangunan yang muncul (kebanyakan dari Eropa) 
Dimensi baru pembangunan: kebutuhan pokok, pembangunan mandiri, ethodevelopment (kemiskinan, lingkungan, dsb). 

PEMBANGUNAN EKONOMI (Todaro, 2000) 
nKeberlangsungan kehidupan seluruh masyarakat dan sistem sosial (sistem ekonomi dan non-ekonomi) menuju ke kehidupan yang lebih baik 
Pembangunan Ekonomi mencakup: 
1.Perubahan struktur produksi dan kesempatan kerja 
2.Indikator non-sosial ekonomi (fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dsb). 
Tiga Nilai (Value) dari Pembangunan 
1.Sustenance: The Ability to Meet Basic Needs 
 Food, shelter, health, and protection 
 Absolute underdevelopment 
2.Self Esteem: To Be a Person 

Suatu perasaan berarti dan dihargai, dan tidak dijadikan ‘alat’ oleh yang lain. 
3.Freedom for Servitude: To Be Able to Choose 
Tiga Tujuan Pembangunan 
1.Meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi kebutuhan dasar manusia secara langgeng 
2.Meningkatkan standar hidup 
3.Memperluas cakupan pilihan sosial dan ekonomi 

PEMBANGUNAN DI INDONESIA 
Orde Baru: Sentralistik oleh Bapennas 
Dijabarkan dalam Repelita 
Daerah menerima alokasi anggaran dan program 
Dirasa bukan pembangunan daerah seutuhnya melainkan pembangunan di daerah 
Apakah yang dilakukan Orde Baru akan berlanjut? 
Bagaimana dengan Desentralisasi? 
Sistematika Diskusi 
1.Evolusi Makna Pembangunan dan Indikator Pembangunan 
2.Teori Pembangunan 
3.Masalah-Masalah dalam Pembangunan 
4.Transformasi Sektor Pertanian 
5.Kesimpulan dan Ujian 
Evolusi Makna Pembangunan dan Indikator Pembangunan 
Pandangan Tradisional 
Strategi pertumbuhan ekonomi: meningkatkan pendapatan per kapita 
Trickle down effect diharapkan mengurangi kemiskinan, ketimpangan, pengangguran dsb 
Teori yang mendasari: Harrod Domar, Arthur Lewis (The Theory of Economic Growth), WW Rostow. 
Strategi pembangunan: modal asing dan industrialisasi 
Eurocentrism: kapitalis, mekanisme pasar, dan industrialisasi (aliran Keynesian) 
Pandangan Tradisional 

Kritik terhadap pandangan tradisional muncul th 1960an oleh Maddison dan Denison, perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi perbedaan dalam menggunakan modal dan input yang lain, tetapi modal manusia dan teknologi juga berperanan penting. 
Paradigma Baru Dalam Pembangunan 
Pertumbuhan (growth) tidak identik dengan pembangunan (development) 
Pertumbuhan ekonomi merupakan necessary but not sufficient condition (Esmara, 1968: 12; Meier, 1989:7) 
Myrdal (1971): pembangunan merupakan pergerakan ke atas seluruh sistem sosial 
Pembangunan bukan saja memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi (GNP growth) tetapi juga pada kualitas hidup manusia 
Paradigma Baru Dalam Pembangunan 
1.Strategi Pertumbuhan Dengan Distribusi 

Bagaimana pembagian/distribusi “kue” pembangunan. 

Strategi pembangunan perlu memasukkan kesempatan kerja, pembangunan manusia, sektor informal dan ekonomi lemah 
2.Strategi Kebutuhan Pokok 

Todaro (1989:89) menekankan pada kebutuhan dasar, kebutuhan untuk dihargai, dan kebebasan memilih 
Paradigma Baru Dalam Pembangunan 
3.Strategi Pembangunan Mandiri 

Usaha mandiri dengan sedikit atau tanpa campur tangan pihak luar (negara lain) 

Mendasarkan pada konsep Mahatma Gandhi, Mao, dsb 
4.Strategi Pembangunan yang Berkelanjutan (sustainable development) 

Pembangunan yang memperhatikan keberlangsungan sumber daya alam dan lingkungan hidup (Club of Rome) 
nParadigma Baru Dalam Pembangunan 
5.Strategi yang Berdimensi Etnik 

Mempertimbangkan konflik antar etnik dan kepentingan (penguasaan sumber daya, infrastruktur, dsb) 

Kesimpulan: 

Pembangunan merupakan proses multi-dimensi sehingga pembangunan hendaknya mencakup strategi yang bukan saja ekonomi tetapi juga non-ekonomi, yaitu mencakup perubahan dalam struktur sosial, perilaku dan kelembagaan 

Indikator Pembangunan 

Definisi Pembangunan menurut Meier (1995:7): 

Suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu negara meningkat dalam kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan absolut tidak meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang. 
Klasifikasi Negara 
Klasifikasi menurut PBB 

Klasifikasi berdasarkan GNP per capita, yaitu least developed, developing nations, dan OPEC 
Klasifikasi UNDP (United Nations Development Program) 

Klasifikasi berdasarkan HDI (Human Development Index) 
Klasifikasi oleh Kriteria OECD (organization for Economic Cooperation and Development) 

Low Income, Middle Income,Newly Industrialized, dan OPEC 
Klasifikasi Negara 
Klasifikasi Bank Dunia (World Development Report) 

Klasifikasi berdasarkan GNI (Gross National Income), yaitu: 
1.Negara berpenghasilan rendah: kurang dari atau sama dng US$ 745 
2.Negara berpenghasilan menengah: antara $ 745 dan $ 8.626 
3.Negara berpenghasilan tinggi: lebih dari atau sama dng $ 9.206 
Indikator Sosial 
Indikator berdasarkan UNRISD: 9 indikator sosial dan 7 indikator ekonomi. Indikator menurut kriteria UNSRID dihitung berdasarkan tingkat korelasi dengan menggunakan “bobot timbangan” (Tabel 2.3, hl. 26) 
Indikator sosial berdasarkan Bank Dunia (Tabel 2.4, hl. 27). 
Indeks Mutu Hidup (PQLI)- Morris D. Morris 

Merupakan gabungan antara 3 indikator: harapan hidup usia satu tahun, angka kematian, dan tingkat melek huruf (Tabel 2.5., hl. 29) 
Indikator Sosial 
Indeks Pembangunan Manusia (HDI) 

Dilakukan oleh UNDP. 
HDI mengukur ‘the average achievement of a country in basic human capabilities’ 
HDI mengindikasikan tentang kondisi kesehatan, lamanya hidup, tingkat pendidikan, dan standard hidup penduduk 
HDI set minimum dan maksimum untuk setiap dimensi di atas dan menunjukkan dimana posisi suatu negara, antara 0 dan 1 
Lamanya hidup dikur dengan life expectancy 
Tingkat pendidikan diukur dengan suatu kombinasi adult literacy dan mean years of schooling 
Standard hidup penduduk dapat diukur dengan GDP riil per kapita 

Indikator Sosial 
Contoh: 
Adult literacy/illiteracy rate (persentase penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang buta huruf/aksara) berkisar antara 0% sampai 100%. Misalnya suatu negara mempunyai literacy rate 75% artinya dikonversikan sebagai komponen HDI 0,75. 
Minimum life expectancy adalah 25 tahun dan maksimum 85 tahun, sehingga apabila suatu negara mempunyai life expectancy adalah 55 tahun, maka dikonversikan ke HDI menjadi 0,5 Minimum income $100 dan maksimum $40,000. 

Score dari ketiga dimensi tersebut diatas di rata-rata menjadi overall index  
nIndikator Pembangunan Indonesia
Source: World Development Indicators and HDR, World Bank 
Human Development Index untuk beberapa negara di kawasan Asia Tenggara
Sumber: Human Development Report, 2004 

Teori Pembangunan 
TEORI PEMBANGUNAN 
1.Teori Tahapan Linear 
Teori Adam Smith 
Teori Pembangunan Karl Marx 
Teori Pertumbuhan Rostow 
2.Teori Perubahan Struktural 
Teori Pembangunan Arthur Lewis 
Teori Pola Pembangunan Chenery 
3.Teori Dependensia 
4.Kaum Neo-Klasik Penentang Revolusi 
5.Teori-teori Baru 

TEORI PEMBANGUNAN 

Teori Tahapan Linier 
1. Teori Pertumbuhan Adam Smith 
 Asumsi: pasar persaingan sempurna 
Pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi 5 tahap: 

Masa berburu, masa beternak, masa bercocok tanam, perdagangan, dan tahap perindustrian. 
Spesialisasi merupakan titik sentral 
 Modal merupakan penggerak pertumbuhan 
Kendala keterbatasan modal alam memperlambat gerak pertumbuhan bahkan menurunkan pertumbuhan 
 Kritik: tidak melihat peran perbankan dan masyarakat kecil 
Teori Tahapan Linier 
2.Teori Pembangunan Karl Marx 
Evolusi perkembangan masyarakat: feodalisme, kapitalisme dan sosialisme 
Asumsinya masyarakat dibagi 2: tuan tanah dan buruh atau pemilik modal dan bukan pemilik modal 
Kritik terhadap Marx: perubahan dari kapitalis menjadi sosialis dengan revolusi 
Teori Tahapan Linier 
3.Teori Pertumbuhan Rostow 
Tahap I: Perekonomian Tradisional (subsisten dan sektor pertanian adalah sangat penting) 
Tahap II: Prakondisi Tinggal Landas 

Transisi dari agraris ke industri 

Contoh:Renaissance di Eropa 

Industrialisasi dng tingkat investasi yang tinggi 
Tahap III: Tinggal Landas 

Kenaikan laju investasi produktif, laju pertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 

Teori Tahapan Linier 
Tahap IV: Tahap Menuju Kedewasaan 

Produksi swadaya 

Penggunaan teknologi modern 

Perubahan lebih jauh dari industrialisasi 
Tahap V: Tahap Konsumsi Massa Tinggi 

Perubahan orientasi dari supply side ke demand side (kesejahteraan masyarakat bersama secara luas) 
Tiga kekuatan utama: kekuasaan melebihi batas nasional, welfare state, pusat perdagangan 
Teori Perubahan Struktural 

Teori Perubahan Struktural 

Menitikberatkan pada transformasi ekonomi yang dialami NSB dari sektor pertanian subsisten menuju sektor modern, yaitu industri dan jasa 
1.Teori Pembangunan Arthur Lewis 

Perekonomian Tradisional: subsisten dengan surplus tenaga kerja sehingga menurunkan total produksi yang ada (law of diminishing return) 

Teori Perubahan Struktural 

Perekonomian Industri: 

Tingkat produktivitas tinggi, termasuk marginal produktivitas tenaga kerja positip. Artinya membutuhkan tenaga kerja yang tinggi. Kebutuhan tenaga kerja ini dipenuhi oleh sektor tradisional pedesaan dengan urbanisasi. 

(lihat penjelasan gambar) 

Teori Perubahan Struktural 
2.Teori Pola Pembangunan Chenery 
Pergeseran sektoral dari sektor pertanian ke sektor industri 
Pendapatan per kapita meningkat sejalan dng pertumbuhan sektor industri yang bertumpu pada akumulasi modal dan sumber daya manusia 
Perbedaan transformasi struktural antar negara disebabkan faktor endowment, kebijakan pemerintah dan aksesibiltas teknologi dan modal 

Teori Dependensia 

Teori Dependensia 

Inti: negara dunia ketiga atau negara berkembang tergantung pada negara maju 


1.Model Ketergantungan Neokolonial 

NSB tergantung secara eksternal dimana penjajahan kapitalis negara maju mengeksplorasi NSB (externally induced phenomenon) 
Teori Dependensia 
2.Model Paradigma yang Salah 

Model ini menyatakan bahwa kebijakan yang disarankan oleh negara maju mempunyai arahan yg salah karena perbedaan karakteristik sosial, budaya, dan kelembagaan antara negara maju dan NSB. 
● 
3.Tesis Pembangunan yang Dualistik 

Elemen superior (negara maju) mendorong elemen inferior (NSB) untuk berbuat bagi kepentingan elemen superior 

Kaum Neo-Klasik Penentang Revolusi 

Menyatakan bahwa underdevelopment adalah internally induced phenomenon. 
Underdevelopmet merupakan hasil dari bad governance (korupsi, inefisiensi, dst) 
Solusi dari teori ini: pasar bebas (free market mechanism) 
Teori Pertumbuhan Baru 

Teori Pertumbuhan Baru 

Kegagalan teori pertumbuhan tradisional: 
gagal mengidentifikasi secara benar sumber-sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang 
Meskipun NSB telah meliberalisasi perdagangan dan pasar domestiknya namun tetap kesulitan dalam menarik investor asing 

Dengan kegagalan tsb muncul teori baru pembangunan: Teori Pertumbuhan Endogen 

Teori Pertumbuhan Baru 

Teori Pertumbuhan Endogen 
Investasi kapital bisa mengalami increasing returns to scale dalam produksi secara keseluruhan 
Teknologi meskipun merupakan faktor penting tetapi tidak terlalu diperlukan dalam menjelaskan pertumbuhan jangka panjang 
Peran aktif kebijakan publik sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui investasi sumber daya manusia. 
Pertanyaan Diskusi 



Menurut saudara teori pembangunan yang manakah yang dapat menjelaskan proses pembangunan ekonomi di Indonesia? 
Masalah-Masalah dalam Pembangunan

Masalah Ketimpangan dan Kemiskinan 
Masalah NSB: pertumbuhan versus distribusi pendapatan 
Siapa yang menikmati “kue pembangunan” 
Apakah pendapatan per capita suatu ukuran yang benar-benar mewakili kesejahteraan masyarakat suatu negara? 
Banyak NSB mengalami pertumbuhan yang tinggi tetapi kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatanjuga tinggi 
Masalah Kemiskinan 

Beberapa Definisi 
Absolute proverty adalah individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar. 
nPoverty Gap adalah total pendapatan yang diperlukan untuk mengangkat ke atas seseorang di bawah poverty line. 
Rural poverty rate adalah persentase penduduk rural areas yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional 
Urban poverty rate adalah persentase penduduk urban areas yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional 
National poverty rate adalah persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional 

Masalah Kemiskinan 
Human Poverty adalah lack dari kemampuan seseorang, seperti kekurangan nutrisi dan buta huruf 
Income Poverty adalah lack pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar 

Penyebab Kemiskinan 
1.Ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya 
2.Perbedaan kualitas sumber daya manusia 
3.Perbedaan akses dalam modal 

Masalah Kemiskinan 

Pengukuran Kemiskinan 
1.Poverty Gap Index (PG) 

PG = I.H, dimana 

I adalah income gap ratio yaitu perbedaan antara garis kemiskinan dan rata-rata pendapatan (atau konsumsi) dari penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan 

H adalah incidence of poverty (poverty headcount ratio) yaitu proporsi individu yang hidup di bawah garis kemiskinan 

Masalah Kemiskinan 
2.Garis Kemiskinan (Poverty Line) 

Garis kemiskinan secara umum adalah ketentuan batasan seorang individu dapat memenuhi sekelompok kebutuhan dasar. 
Definisi BPS: kebutuhan minimum 2100 kkal per kapita per hari ditambah kebutuhan minimum non makanan, yaitu papan, sandang, sekolah, transportasi, serta kebutuhan mendasar lainnya (Statistik Indonesia 2002, BPS 2002, hl: 574). 
Relative poverty lines garis kemiskinan yang berkaitan dengan rata-rata pengeluaran (kelompok kebutuhan) atau pendapatan di suatu negara, sebagai contoh garis kemiskinan yang diturunkan dari 60 persen dari nilai rata-rata pendapatan/pengeluaran di negara tersebut. 
Absolute poverty lines garis kemiskinan yang diturunkan dari konsumsi kebutuhan dasar suatu rumah tangga untuk dapat melangsungkan hidupnya (survived) 

Poverty Figure 
Poverty Figure 
Masalah Ketimpangan Distribusi Pendapatan 
1.Hipotesis Kusnetz 

Inequality akan mengalami kenaikan pada awal periode pembangunan dan akan menurun ketika telah mencapai suatu tingkat pembangunan tertentu. 

inequality 

income per capita 

2.Gini Index 

Gini Index merupakan indikator inequality yg paling umum digunakan 

nn = jumlah penduduk; yi dan yj =pendapatan individu i dan j 

Gini Ratio di Indonesia, 1978-2002 
Alternatif Solusi Masalah Kemiskinan dan Ketimpangan 

Berdasarkan pengalaman yang telah lalu mendorong penurunan kemiskinan secara cepat: 
Pembangunan sektor pertanian 
Investasi pemerintah di sektor peningkatan sumber daya manusia 
Pertumbuhan sektor industri 
Pertumbuhan sektor jasa 
Membangun sesuai dengan dimensi kemiskinan yang berbeda di setiap daerah 

Alternatif Solusi Masalah Kemiskinan dan Ketimpangan 

Fokus Strategi Penurunan Kemiskinan 
Peningkatan pendapatan kelompok miskin 

Pengurangan biaya hidup kelompok miskin 

Alternatif Solusi Masalah Kemiskinan dan Ketimpangan 
Perbaikan distribusi pendapatan 
Mendorong peran mekanisme pasar dan integrasi pasar domestik dan internasional 
Memperkuat empowerment dari sisi permintaan untuk meningkatkan artisipasi kelompok miskin dalam hal pendidikan, kesehatan, listrik, air bersih dan sanitasi, dan sarana infrastruktur lainnya 
Meningkatkan dan memperbaiki efektivitas desentralisasi 
Penguatan fungsi pemerintah yang efektif untuk memfasilitasi agar pasar ramah terhadap kelompok miskin 
Partisipasi masyarakat secara bersama-sama dalam menanggulangi kemiskinan 

Kebijakan pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pro poor harus diarahkan pada: Sektor yang mampu tumbuh dan menciptakan lapangan kerja yang tinggi 

Sektor-sektor yang konsentrasi orang miskin tinggi 

Kegiatan-kegiatan yang memungkinkan kelompok miskin keluar dari perangkap kemiskinan 

Kegiatan yang mengurangi resiko untuk terjerat dalam perangkap kemiskinan (mengurangi vulnerability) 

Pertanyaan Diskusi 
1.Apakah penyebab kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan di daerah saudara? 
2.Program apa saja yang telah dilaksanakan di daerah saudara untuk menurunkan kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan? 
Masalah Pembangunan Manusia: Kependudukan, Pengangguran, dan Sumber Daya Manusia 
Masalah Kependudukan 
1.Isu Global Kependudukan 
Pertumbuhan penduduk dunia yang sangat pesat 
Apakah penduduk yang banyak tsb mendorong atau menghambat pembangunan? Apakah pembangunan mempengaruhi pertumbuhan penduduk? (pandangan pesimis dan optimis) 
Masalah Kependudukan 
2.Tingkat Kelahiran dan Tingkat Kematian 

Kenaikan pertumbuhan penduduk disebabkan kenaikan alami penduduk (kelahiran kurangi kematian) dan migrasi internasional. 

3. Rasio Ketergantugan: penduduk usia di bawah 15 th yang tergantung pada penduduk usia kerja (16-64 th) secara ekonomi. 
nMasalah Kependudukan 

Kependudukan di Indonesia 
Penurunan angka kelahiran dan kematian berlangsung singkat (25 – 30 th) 
Meskipun jumlah penduduk bertambah, namun laju pertumbuhan penduduk Indonesia menurun 
Struktur penduduk: persentase penduduk tua makin meningkat dan penduduk di perkotaan semakin meningkat 
Peningkatan persentase perempuan dalam lapangan kerja 
Distribusi penduduk masih tidak merata 
Demographic Figure
Source: HDR 2004, World Bank 

Masalah Pengangguran 

Pengangguran adalah pertumbuhan permintaan tenaga kerja yang melambat sedangkan penawaran tenaga kerja meningkat 

Empat dimensi berkaitan dengan employment: 

1. Pengangguran terdidik: pengangguran karena lulusan pendidikan tinggi ingin mendapatkan pekerjaan dengan tingkat upah yg tinggi 
Masalah Pengangguran 
2.Self Employment: orang bekerja untuk dirinya sendiri atau underground economy 
3.Perempuan dan Employment 

Peran perempuan dalam lapangan kerja di NSB lebih kecil di banding di negara maju, namun telah mengalami peningkatan. 
4.Pengangguran Usia Muda dan Tenaga Kerja Anak-anak 

David Turnham: tingkat pengangguran usia muda sekitar 30% di NSB. Dan masalah anak usia di bawah 14 th yang bekerja banyak ditemui di NSB (Todaro, 2000) 
Masalah Pengangguran 

Sebab-sebab pengangguran antara lain: 
1.Ekspansi industri perkotaan 
2.Kemajuan teknologi yang labor saving 

Definisi Pengangguran secara luas: 
1.Open unemployment 
2.Underemployment 
3.Hidden unemployment 
4.The impaired (lack of intensity due to malnutrition or preventive medicine) 

Pengangguran di Indonesia 

Pengangguran di Indonesia dinilai masih cukup tinggi, terutama sebagai akibat dari krisis ekonomi: 
1. Banyaknya usaha/industri yang tutup 
2. Investasi yang sangat menurun 
3. Maraknya sektor informal 
4. Underemployment semakin besar 

(Data lihat tabel 10.5 – 10.8 pada Mudrajad Kuncoro: 2003) 

Pertanyaan Diskusi 
Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pengangguran di daerah saudara? 
Program apa sajakah yang sudah dan akan dilaksanakan untuk menanggulangi pengangguran di daerah saudara tersebut? 
Masalah Pendidikan dan Sumber Daya Manusia 
Sebagian besar negara berkembang percaya bahwa perluasan pendidikan secara kuantitas akan mendorong pembangunan yang semakin cepat 
nKenyataan di banyak negara investasi di bidang pendidikan sangat besar namun kemiskinan dan pengangguran tetap mengalami kenaikan yang besar 
Kesimpulan yang diambil berdasar statement di atas adalah formal education tidak selalu menjamin kemampuan untuk bekerja secara produktif. 
Pendidikan dan Sumber Daya Manusia 
Sistem pendidikan di negara berkembang mempengaruhi dan sangat dipengaruhi oleh nature, magnitude, dan character proses pembangunan 

Pendidikan di Kawasan NSB 

Educational Expenditure 
Pengeluaran untuk pendidikan merupakan pengeluaran publik dan rumah tangga yang cukup besar 
Pada tahun 1990-an, pengeluaran pemerintah negara berkembang untuk pendidikan mencapai 15%-27% dari total pengeluaran pemerintah 
Pengeluaran pendidikan per kapita: negara berkembang: $229, negara maju $468 

Porsi Pengeluaran Pemerintah Indonesia 
untuk Pendidikan 

Enrollments 
Gross enrollment ratio: rasio total enrollment, sesuai dengan grup umur, terhadap total penduduk pada kelompok umur tersebut 

Net enrollment ratio: rasio total anak yang bersekolah pada usia sekolah terhadap total penduduk pada usia sekolah tsb 
School Enrollment (%gross) 

Literacy 
Kemampuan untuk membaca, menulis, dan menyerap informasi secara komprehensif 
Secara umum persentase illiteracy untuk kelompok umur 15 th ke atas di negara berkembang menurun 

Costs and Earnings 
Secara umum biaya pendidikan naik dengan semakin tingginya level pendidikan 

The Gender Gap: 
Women and Education 
Perempuan yang bersekolah kurang lebih 10% lebih sedikit dibandingkan laki-laki yang bersekolah 
Perbandingan School Enrollment antara Laki-laki dan Perempuan tahun 1990 dan 1996 
Masalah Pendidikan dan Sumber Daya Manusia 

Educational Supply and Demand: The Relationship between Employment Opportunities and Educational Demands 

Faktor yang mempengaruhi jumlah keinginan untuk bersekolah: 
1.Seseorang dengan pendidikan yang lebih tinggi akan memperoleh income yang lebih tinggi (private benefits of education) 
2. Biaya pendidikan yang harus ditanggung 

Faktor yang mempengaruhi supply dari pendidikan: political process 

Masalah Pendidikan dan Sumber Daya Manusia 

Faktor yang mempengaruhi permintaan pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja di sektor modern: 

1. Perbedaan upah atau income 

2. Probabilitas sukses mendapatkan pekerjaan di sektor modern 

3. Biaya privat langsung dari pendidikan 

4. Biaya tidak langsung atau opportunity costs dari pendidikan 

Faktor lain: tradisi budaya, gender, status sosial, pendidikan orang tua, dan ukuran keluarga 
Social vs Private Benefits and Cost 
Social costs of education: opportunity costs untuk masyarakat secara keseluruhan dari kebutuhan untuk membiayai pendidikan yang sangat tinggi, terutama untuk pendidikan level lebih tinggi, ketika dana yang terbatas ini dapat digunakan untuk membiayai sektor lain yang lebih produktif 

Private costs of education: biaya yang dikeluarkan oleh students itu sendiri 

Gap antara social cost dan private cost menyebabkan permintaan akan pendidikan yang lebih tinggi mengalami kenaikan, sementara social benefits mengalami diminishing atau naik lebih rendah dibandingkan social cost. 
Permasalahan dan Alternatif Solusi 
Strategi optimal investasi sosial terhadap pendidikan adalah memperbaiki kualitas pendidikan dasar yang telah ada (menggeser ke atas kurva social returns) 
Persoalan antara semakin melebarnya social vs private benefits bersumber dari kebijakan publik dan private yang kurang sesuai, misalnya perbedaan upah yang besar, dan harga dari pendidikan tinggi. Sehingga perbaikan kebijakan perlu dilakukan 


Permasalahan dan Alternatif Solusi 
Subsidi dan kebijakan yang kurang tepat menyebabkan seseorang menempuh pendidikan tinggi dalam waktu yang lama meskipun disadari bahwa lapangan pekerjaan di sektor modern semakin sempit 
Pengeluaran untuk memperluas pendidikan terutama pendidikan tinggi sebaiknya dikurangi dan dialokasikan ke sektor pelayanan publik yang lain yang lebih produktif. Kebijakan ini diharapkan akan memperluas lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran. 
Education, Society, and Employment: Some Issues 
Education and Economic Growth 

Education Human resources Manpower 

Growth 
Education, Inequality and Poverty 

Sistem pendidikan Inequality (naik atau turun) 

Education, Internal Migration, and Brain Drain 

Education Rural-Urban Migration (wage differential) 

Education, Society, and Employment: Some Issues 
Education of Women, Fertility, and Child Health 

Low education High Fertility High size of family 

Education Low Fertility high income high child health 
Education and Rural Development 

Expanding rural sector development needs role of woman’s education 
Transformasi Pertanian dan Pembangunan Rural Area 
Transformasi Pertanian dan Pembangunan Rural Area 
Pendapatan nasional di negara berkembang mengalami kenaikan 
Sektor pertanian tidak mengalami perkembangan yang sama, share produk pertanian mengalami penurunan 
Low productivity level 
Permasalahan ini timbul karena kebijakan pemerintah yang lebih menitikberatkan investasi di sektor industri 
Apabila dikaitkan dengan masalah kemiskinan, pada umumnya kemiskinan di negara berkembang adalah di daerah rural area yang bertumpu pada sektor pertanian (subsisten) 
Transformasi Pertanian dan Pembangunan Rural Area 
Peran sektor pertanian dinilai pasif dalam pembangunan ekonomi 
Sektor pertanian menyediakan 2/3 employment tp hanya menyumbang 1/3 dari total output nasional 
Argumen: model Lewis yang menyatakan bahwa sektor pertanian hanya menyediakan tenaga kerja murah bagi perkembangan sektor industri 
Namun kesempatan kerja di sektor industri tidak berkembang sejalan dengan arus urbanisasi dari rural ke urban area 
Integrated Rural Development 
Provision of technological, institutional, and price incentive to raise the productivity of the small farmers 
Implementation of an employment oriented urban development strategy, which will increase domestic demand for agricultural output 
Adoption of diversified, nonagricultural, labor-intensive rural development strategy 
Karakteristik Sektor Pertanian di Negara Berkembang 
Pertanian dengan lahan yang sempit dan lebih menggunakan tenaga manusia dan hewan dibandingkan tenaga mesin 
Sebagai buruh tani yang menjual tenaganya dengan upah rendah 
Meminjam modal dengan bunga tinggi dan dalam posesnya sering mengalami gagal panen 
Lebih banyak menggunakan pupuk alam dibandingkan pupuk kimia 
Sangat sulit mengembangkan teknologi tanam yang baru dan varietas baru 
Struktur Sektor Pertanian 
Sektor pertanian yang sangat efisien (di negara maju) 
Sektor pertanian yang tidak efisien dan produktivitas yang rendah di negara berkembang 
The Latifundio and Minifundio Pattern and Resource Underutilization in Latin America 
Latifundio: pertanian dengan pemilik lahan yang luas 
Minifundio: pertanian dengan lahan sempit 
Minifundio lebih efisien/produktif dibandingkan latifundio 

Pemilik latifundio menilai kepemilikan lahannya lebih sebagai prestige dan kekuasaan dibandingkan kontribusinya terhadap output nasional 
Kebijakan sektor pertanian tidak cukup dengan kebijakan ekonomi langsung seperti penyediaan pupuk yg lebih baik, benih lebih baik, harga produk yg tinggi dsb, ttp juga perlunya perbaikan struktur sosial dan kelembagaan masyarakat petani 
Fragmentation and Subdivision of Land in Asia 
Fragmentation berarti terlalu banyak orang menguasai lahan yang sempit 
Alasan untuk fragmentation: 

1. Intervensi European Rule 

2. Pengenalan yang progresif transaksi uang dan peningkatan kekuatan pemberi pinjaman uang 

3. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat 
Subsistence Agriculture and Extensive Cultivation in Africa 
Lack of Tools (subsistence farming) 
Shifting Agriculture 
Seasonal demand for Labor 
Intensive cultivation 
Transisi di Sektor Pertanian 
Most primitive low productivity subsistence level 
Diversified/mixed family agriculture 
Modern farm, high production specialized geared to commercial market 
Pertanian Subsisten 
Hasil pertanian hanya untuk konsumsi keluarga dan produknya hanya spesifik (beras, jagung) 
Output dan produktiviti rendah 
Hanya menggunakan metode tradisional dan alat yang digunakan sangat sederhana 
Investasi modal sangat minim 
Tanah dan tenaga kerja merupakan input utama 
Diminishing returns of labor 
Sangat tergantung pada faktor eksternal (musim, money lender, etc) 
Pada masa tertentu petani menjadi underemployed 
Transisi dari Pertanian tradisional ke Pertanian yang Mixed dan Diversified 
Pertanian yang lebih diversifikasi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga saja 
Penggunaan advanced technology dalam pertanian 
Penggunaan bibit unggul, pupuk yang baik, dan irigasi 

Kebijakan Pemerintah 
Menyediakan kemudahan akses untuk kredit, pupuk, air, fasilitas pemasaran dsb 
Price Insurance 
Meyakinkan petani bahwa petani dan keluarganya akan memperoleh manfaat dari adanya perubahan 

Apabila tahap Diversivied Farming ini telah dilakukan maka jalan menuju Specialized/Modern Commercial Farming akan lebih mudah 
Modern Commercial Farming 
Menggunakan peralatan pertanian yang modern 

Menekankan pada satu jenis tanaman saja 

Produksi yang menggunakan teknik capital intensive 

Sama dengan industri skala besar 
Dimiliki dan dikelola oleh perusahaan agribusiness MNCs 
Sources of Small Scale Agricultural Progress 
Technology and Innovation 

1. Pertanian yang menggunakan teknologi modern menggantikan tenaga manusia (negara berkembang ???) 

2. Inovasi biologi 
Supportive Institutions 
Government Pricing Policies 
Conditions for Rural Development 
Land Reform  
Supportive Policies 
Integrated Development Objectives: 
1.Usaha meningkatkan pembangunan di rural area untuk farm dan non-farm sektor 
2.Menurunkan inequalities of income distribution di rural area dan menurunkan perbedaan inequalities antara rural dan urban 
3.Meningkatkan kapasitas rural sector menuju perbaikan yang berkesinambungan 
Pertanyaan Diskusi 
Bagaimana keterkaitan antara Sektor Pertanian dan Sektor Industri? 
Bagaimana menurut saudara perkembangan sektor pertanian dan industri di wilayah saudara? 
Menurut saudara mengapa Indonesia sekarang ini banyak mengimpor hasil-hasil pertanian dari negara lain? 

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus